Risiko terkena kanker kemungkinan besar terkait dengan genetika. Bagaimanapun, gaya hidup kita dapat membantu kita mencegah kanker.
Salah satu faktor penting dalam mencegah kanker adalah nutrisi. Yang terpenting, kita harus mengingatkan diri kita sendiri bahwa diet lebih dari sekadar alat penurun berat badan. Pola makan kita harus menjadi alat utama untuk menjaga kesehatan kita dan mengurangi risiko terkena penyakit degeneratif seperti kanker.
Pada artikel kali ini, kami akan menguraikan tentang makanan apa saja yang terbaik untuk pencegahan kanker dan makanan apa saja yang menyebabkan kanker.
1. Makanan dan Minuman yang Harus Dijauhi
Dalam hal mencegah kanker, kami sangat menyarankan untuk menghindari makanan berikut:
Daging Olahan dan Daging Merah
Daging olahan dan daging merah dapat meningkatkan risiko terkena kanker kolorektal, yang menduduki peringkat ketiga kanker paling umum di dunia.
Menurut IARC, individu yang rutin mengonsumsi daging merah dan daging olahan berisiko lebih tinggi terkena kanker. Misalnya, untuk setiap 50 g konsumsi daging olahan, seperti ham, sosis, dan dendeng, terdapat risiko 17% terkena kanker kolorektal. Sementara itu, setiap 100 g konsumsi daging merah berisiko 18% terkena kanker.
Alkohol dan Merokok
Jenis kanker di kerongkongan dapat berupa karsinoma sel skuamosa atau adenokarsinoma.
Konsumsi alkohol meningkatkan risiko pengembangan karsinoma sel skuamosa di kerongkongan. Sementara itu, risiko terjadinya karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma lebih tinggi pada perokok. Merokok juga meningkatkan risiko kanker paru-paru.
Makanan Asin yang Diawetkan
Ada korelasi kuat antara makanan asin yang diawetkan dan risiko kanker perut. Namun, tidak jelas apakah bahan pengawet atau natrium dalam jumlah tinggi adalah penyebab di balik risiko tersebut. Bagaimanapun, kami sangat menyarankan untuk menurunkan konsumsi makanan seperti:
- Ikan yang diawetkan dengan garam
- Acar
- Dendeng sapi
2. Makanan yang Wajib Anda Kunsumsi untuk Mencegah Kanker
Menurut American Institute for Cancer Research, pola makan yang fokus utamanya pada asupan makanan organik yang kaya serat secara efektif mengurangi risiko kanker. Karenanya, AICR sangat merekomendasikan pola makan yang mempromosikan konsumsi biji-bijian, buah-buahan, kacang-kacangan, dan sayuran.
Berikut beberapa contoh makanan kaya serat:
- Biji-bijian dan sereal utuh: bayam, barley, soba, gandum hitam, bulgur, oat, beras merah, dan nasi liar.
- Buah-buahan: raspberry, blueberry, apel, jeruk, pir, alpukat, pisang, dan stroberi.
- Kacang-kacangan: lentil, buncis, buncis, kacang polong hitam, kedelai, dan produk kedelai (seperti tahu dan susu kedelai).
- Sayuran: labu, sayuran berdaun hijau, brokoli, wortel, bit, kacang hijau, ubi jalar, asparagus, tomat, seledri, dan zucchini.
Untuk sebagian besar, serat makanan membantu mencegah kanker kolorektal. Namun nutrisi dari makanan tersebut juga berkontribusi untuk mengurangi risiko terkena kanker.
3. Makanan Lain untuk Pencegahan Kanker
Menurut penelitian, produk susu dapat membantu mencegah risiko berkembangnya kanker kolorektal. Efek pencegahan terhadap kanker disebabkan oleh tingginya jumlah kalsium yang ditemukan dalam produk susu. Untuk vegan dan vegetarian, ada pilihan untuk mengonsumsi suplemen kalsium.
4. Obesitas dan Risiko Kanker Lebih Tinggi
Faktor penting dalam menurunkan risiko kanker adalah manajemen berat badan. Misalnya, makanan tinggi glisemik, alias makanan manis, meningkatkan risiko kanker endometrium.
Contoh lain adalah korelasi antara asam lemak jenuh dan risiko tinggi kanker pankreas. Ini karena asam lemak jenuh meningkatkan peradangan dan resistensi insulin.
Baik makanan manis maupun makanan berlemak jenuh menyebabkan obesitas dan diabetes. Sayangnya, kedua kondisi tersebut merupakan faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan kanker.